Fahri Hamzah : Kader di Papua Barat Harus Meninggikan Kapasitasnya!



Manokwari - Momen kunjungan reses Anggota Legislatif Fraksi PKS DPR-RI ke Papua Barat, dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Fahri Hamzah untuk dapat bersilaturahmi dengan kader-kader PKS yang berada di Manokwari dan sekitarnya. Dalam silaturahmi tersebut beliau memperkenalkan dua aleg DPR RI lain yang mendampinginya yaitu Andi Akmal Pasludin dan Muhamad Yudi Kotouky. Kemudian selaku Wakil Sekjen DPP PKS beliau berkenan memberikan arahan-arahan singkat kepada seluruh kader.

"Kader-kader di Papua Barat harus meninggikan kapasitasnya! Kenapa? Karena saat kita memiliki kapasitas yang tinggi maka kita sudah layak untuk menjadi pemimpin," tegasnya. Hal ini ia ungkapkan setelah ia bertanya profesi apa saja yang ditekuni para kader Manokwari. Meski jumlah kader pengusaha tidak banyak tapi beliau mendesak agar setiap kader berusaha untuk menjadi"orang kaya" sebagaimana kita mencontoh kehidupan Rasulullah yang sedari muda telah memiliki harta yang melimpah. Sehingga dari kekayaannya ini ia dihormati dan dianggap layak menjadi pemimpin kaumnya. Tidak heran dengan kapasitas yang tinggi, di usia muda, Rasulullah dipinang oleh janda yang juga kaya raya maka semakin bertambahlah kapasitas dan kemampuannya.

Selain itu meninggikan kapasitas dapat dilakukan dengan bagaimana kita mengelola waktu dengan baik. "Salah satu muwashofat yang diwariskan Imam Al Banna adalah  Haritsun ’ala waqtihi yang berarti sebagai kader dakwah kita harus mampu menjaga efisien waktu. "Membuat perencanaan hidup bukan hanya melihat akan jadi apa kita nanti, tapi juga memperkirakan sisa usia kita mau digunakan untuk apa. Usia hidup kita itu sama dengan Rasulullah yaitu 63 tahun. Kalau sekarang ada kader yang berusia 56 tahun, maka dia harus merencanakan sisa usia 7 tahun lagi mau dimanfaatkan untuk apa," jelasnya. Maka seorang kader harus paham untuk tidak membuang-buang waktu dan berusaha agar terus bermanfaat bagi orang lain.

Pada sesi diskusi salah seorang bertanya bagaimana caranya memperluas dakwah di Manokwari. Khususnya bagi masyarakat asli Papua. Dakwah bagi para pendatang muslim relatif lebih mudah tapi untuk masyarakat asli khususnya di Manokwari ini menjadi pekerjaan rumah sendiri. Saat ditanya seperti itu Fahri Hamzah lalu menerangkan bahwa ini adalah masalah klasik seorang kader. "Kader PKS itu merasa nyaman dengan dirinya sendiri berada di kumpulan orang-orang baik. Ini menjadi permasalahan karena akhirnya kita sulit berbaur dan mengembangkan dakwah di luar lingkungan kita sendiri. Oleh karenanya saya mengajak kepada antum sekalian untuk berani keluar dari "zona nyaman" untuk memulai komunikasi dan berbaur dengan orang-orang di luar ikhwah. Termasuk bagi antum di sini adalah masyarakat asli Papua. Antum harus senantiasa mengembangkan diri antum dengan Meninggikan Kapasitas. Termasuk dengan berusaha menjalin komunikasi dengan orang-orang tidak baik," tutupnya. (FS)

  


Previous Post Next Post