1.
Dahulu pernah sy twitkan ttg
makna Laa ilaaha
ilallah..sy ingin lengkapi dg twit ttg bagian syahadat kedua.
2.
Asyhadu anna
muhammadaarrasulullah.. aku bersaksi bhw Muhammad
adalah Rasulullah.
3.
Karena memang syahadat laa ilaaha illallah tdk akan terwujud secara nyata dan
tak kan diterima tanpa syahadat thd Rasulullah.
4.
Boleh dikatakan bhw syahadatain
merupakan dua hal yg tak dapat dpisahkan.
5.
Karena jika dikatakan bahwa Laa
ilaaha illallah menuntut adanya ibadah, maka pertanyaan mendasarnya adalah
'bagaimana kita beribadah'?
6.
Nyatanya Allah Taala tidak
membiarkan kita mereka-reka ibadah. Tapi yg diinginkan adalah ibadah sesuai yg
Dia kehendaki.
7.
Sebab kalau sekedar ibadah, para
penyembah berhala juga punya niat ibadah, namun Allah tidak akui 'ibadah'
mereka.
8.
"Berhala2 itu untuk
mendekatkan kami kpd Allah" begitu Allah kisahkan dalih mereka dalam surat
AzZumar ayat 3.
9.
Kerahiban yg melarang seseorang
tdk boleh menikah tentu saja diniatkan ibadah, tapi Allah bilang itu bid'ah
(QS. Al-Hadid 27).
10.
Karena kita diperintahkan
istiqamah berdasarkan apa yg Allah perintahkan, bukan berdasarkan apa mau kita.
11.
Fastaqim kama umirta (Huud
112) istiqamahlah sebagaiman engkau diperintahkan. Bukan fastaqim kamaa aradta...
istiqamahlah sesuai maumu.
12.
Karena itu Allah turunkan
ajaranNya sebagai pedoman ibadah dan kehidupan melalui firman-firmanNya.
13.
Maka Allah utus para Rasul untuk
menerima wahyu dan menyampaikannya kpd umatnya.
14.
Dari sini keyakinan terhadap
seorang Rasul menjadi perkara mendasar. Karena akan menjadi pintu bagi
keyakinan dan pengamalan apa yg mereka sampaikan.
15.
Sebaliknya, tidak ada keyakinan
terhadap Rasulullah, berarti menutup pintu thd perintah Allah. Itulah sebabnya
syahadatain disandingkan.
16.
Thayib... ketika kita menyatakan 'Asyhadu anna
muhammadarrasuulullah..'sebenarnya ada dua perkara yg hendak kita tegaskan
dan yakini.
17.
Dua hal yg sangat menentukan
kebenaran syahadat kita dan sebaliknya menjadin sumber kesesatan jika keliru
paham dan pengamalan.
18.
Kalimat 'Muhammad Rasulullah'
sebenarnya mengandung 2 hal yg harus kita yakini tadi...
19.
Kata 'Muhammad' memberi makna
'kehambaan' dan 'kemanusiaan' nabi Muhammad.
20.
Hal ini diperkuat oleh versi lain
dari redaksi syahadat yg kedua, yaitu "wa
asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh" (HR Abu Daud, dll)
21.
Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
adalah 'hamba' dan 'rasul' Nya.
22.
Keyakinan thd 'kehambaan' Nabi
Muhammad saw sepintas sepele, bahkan umumnya tdk mendapat perhatian serius...
dianggap perkara wajar.
23.
Padahal konsekwensinya tidak
sederhana dan hikmahnya besar.
24.
Karena itu dlm akhir surat
Al-Kahfi, Allah perintahkn Rasulullah saw utk menegaskan kembali 'Saya hanyalah
manusia yg mendapat wahyu'. (18:110)
25.
Meyakini 'kemanusiaan' Rasulullh
saw yg paling utama bertujuan agar tidak ada sikap 'kebablasan' dalam
meng-imani dan mencintainya.
26.
Sebab, sepanjang sejarahnya,
kesesatn umat manusia terhadap rasulnya bukan sebatas mereka yg menentangnya
dan memusuhinya.
27.
Tapi juga terjadi pd mereka yg
mengaku beriman dan mencintainya namun kebablasan... ujungnya sama.. syirik dan
kekufuran.
28.
Inilah yg terjadi pada kaum
Yahudi yg menjadikan Nabinya; Uzair sebagai anak Tuhan... juga kaum Nashrani
terhadap Nabi Isa alaihissalam.
29.
Maka meyakini bhw Nabi Muhammad
saw adalah manusia, bertujuan mencegah pengikutnya utk mengangkatnya melampaui
batas kemanusiaannya.
30.
Khususnya jika diangkat dg
memberinya sifat2 ketuhanan... spt 'mengetahui yg gaib' 'menentukan manfaat dan
celaka' dll.
31.
Umumnya keyakinan diluar Islam
memberikn sifat2 ketuhanan kpd tokoh utamanya... inilah yg menjadikan Islam
istimewa.
32.
Karena tetap menyikapi orang yang
paling dicintai dan diikuti sebagai manusia biasa tanpa sifat2 ketuhanan.
33.
Ini tentu saja berfungsi utk
menjaga kemurnian tauhid yg lagi-lagi merupakan keistimewaan aqidah Islam
dibanding aqidah lainnya.
34.
Dalam Al-Quran cukup banyak
ayat-ayat yg mengingatkan kita bahwa betapapun mulianya Rasulullah saw, beliau
tetaplah manusia.
35.
Beliau tdk mengetahui yg ghaib
kecuali Allah beritahu. Beliau bukan penyebab utama manfaat dan bahaya. Lihat
QS Yunus 49, Al-An'am 50.
36.
Apalagi jika kita amati kehidupan
beliau; makan, minum, tidur, berkeluarga, sakit bahkan terluka dan akhirnya
wafat... manusiawi banget.
37.
Rasulullah saw sendiri sudah
berpesan agar jangan memujinya berlebihan sepertt orang Nashrani memuji Isa
putra Maryam (HR Bukhari).
38.
Berikutnya, meyakini bahwa
Rasulullah saw manusia, akan menyadarkan kita bahwa Islam adalah ajaran yg
manusiawi, baik kebutuhan maupun kemampuannya.
39.
Karena Rasulullah saw diutus
bukan hanya sebagai penyampai risalah, tapi juga sebagai teladan bagi umat.
Jika dia bukan manusia sulitlah meneladaninya.
40.
Catatan: meyakini 'kemanusiaan'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditujukan untuk mencegah pensikapan melampaui batas terhadap
beliau.
41.
Jangan diartikan sbg sikap
meremehkannya atau menyamakannya begitu saja kedudukan dan sabdanya dg
keyakinan beliau sama-sama manusia.
42.
Sekedar menyebut/memanggil
namanya saja spt halnya kita memanggil org biasa, dilarang dlm Alquran. Perhatikan
AnNur 63.
43.
Apalagi berkata kasar thd
beliau... Allah melarang mengeraskan suara di hadapan beliau. (QS Al-Hujurat 2)
44.
Yg unik, ada shahabat bernama
Tsabit bin Qais, dia memiliki suara keras. Ketika turun ayat ini dia ga berani
menemui Rasulullah.
45.
Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam katakan
bahwa dia termasuk ahli surga. Karena yg dimksud 'mengeraskan suara' adalah
bersuara kasar dan menentang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
46.
Kemudian, makna kedua dari
syahadat Muhammadurrasulullah adalah keyakinan thd kerasulannya.
47.
Bahwa beliau adalah makhluk yg
Allah tunjuk sebagai utusanNya utk menyampaikan ajaranNya kpd manusia sekaligus
menjadi teladan bagi mereka.
48.
Keyakinan ttg kerasulan
Rasulullah harus berbuah pada cinta, pemuliaan, pengagungan, ketaatan,
dakwah dan pembelaan.
49.
Jadi bukan pengakuan kering yg
tidak membekas pada emosi, perbuatan dan sikap hidup.
50.
Pengakuan kpd kerasulannya harus
berbanding lurus dg pengakuan terhadap misi yg dibawa. Justru hal itu yg lebih
tampak sekarang ini.
51.
Sebab sbg person, Rasulullah telah wafat, namun misinya tidak ikut wafat, tapi terus hidup dan terpelihara
hingga kini utk kita manfaatkan.
52.
Maka ekspresi cinta dan pemuliaan
thd Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yg paling nyata adalah jika "dilampiaskan" terhadap ajarannya.
53.
Yaitu dg berupaya memahaminya,
mempelajarinya dan mengamalkannya terus menerus.
(Abdullah Haidir,
Lc)