Tanggung Jawab Ilmuwan Muslim

Rasulullah menjelaskan bahwa seorang ilmuwan muslim mempunyai tanggung jawab, dan ia akan dimintai pertanggung-jawaban atas ilmu yang dimilikinya.
Rasulullah bersabda: “Tidak akan bergeser kedua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia ditanya tentang umurnya, untuk hal apa ia menghabiskannya; tentang ilmunya, dalam hal apa ia berbuat; tentang hartanya, dari mana diperolehnya dan dalam hal apa ia membelanjakannya; dan tentang fisiknya (tubuhnya), dalam hal apa ia mempergunakannya”. (HR At-Tirmidzi, dan ia berkata: “Ini hadits hasan shahih”).
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menjelaskan dalam bukunya Ar-Rasul wal 'Ilm, ada tujuh sisi tanggung jawab seorang ilmuwan muslim, yaitu:
1. Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar ilmu tetap ada (tidak hilang)
2.  Bertanggung jawab dalam hal memperdalam dan meraih hakekatnya, agar ilmu itu menjadi meningkat
3.  Bertanggung jawab dalam mengamalkannya, agar ilmu itu berbuah
4. Bertanggung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang mencarinya, agar ilmu itu menjadi bersih (terbayar zakatnya)
5.  Bertanggung jawab dalam menyebarluaskan dan mempublikasikannya agar manfaat ilmu itu semakin luas
6.  Bertanggung jawab dalam menyiapkan generasi yang akan mewarisi dan memikulkan agar mata rantai ilmu tidak terputus, lalu, terutama, bahkan pertama sekali
7.  Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah semata, agar ilmu itu diterima oleh Allah Ta’ala
(Ustadz Musyaffa Ahmad Rahim, Lc. MA.)


Previous Post Next Post