Pernahkah anda
melihat musibah yang begitu menggetarkan jiwa anda? Atau membaca berita yang
sangat mengiris-ngiris hati? Mungkin anda pernah melihat tabrakan maut yang
dahsyat? Atau melihat foto-foto pembantaian? Bagaimana perasaan anda?
Bagaimana
menurut anda jika ada orang penderitaan dalam waktu 1,5 jam. Lalu ada orang
tersiksa hidupnya dalam waktu 24 jam. Mana yang lebih menderita? Tentu
jawabannya adalah yang 24 jam jauh lebih menderita. Bagaimana menurut anda jika
ada orang mengalami musibah dan menderita seumur hidupnya. Tentu jawabannya
kasihan karena seluruh hidupnya penuh dengan penderitaan.
Musibah-musibah
ini terlihat begitu mengguncang jiwa, menyayat hati, menguras air mata. Namun
sadarkah kita bahwa ada musibah yang jauh lebih besar, lebih dahsyat,
lebih kuat dampak penderitaannya daripada musibah-musibah yang telah saya
ceritakan di atas.
Musibah ini
sebenarnya sering kita alami hampir setiap hari. Namun sering kita abaikan
karena dampaknya tidak secara langsung dirasakan. Karena begitu dahsyatnya
musibah ini sampai Rasulullah berdoa kepada Allah agar tidak ditimpa musibah
yang begitu besar ini.
Musibah
terbesar adalah musibah dalam agama. Setiap pelanggaran agama sekecil apapun
dalam keluarga kita, itu adalah musibah besar dan jauh lebih dahsyat dari semua
musibah besar di dunia ini.
Bayangkan saja.
Pernahkah anda melihat orang terbakar? Atau terluka dengan terkelupas sekujur
kulit tubuhnya. Itulah gambaran siksa pedih di akhirat yang digambarkan Allah
dalam Al-Quran:

Seumpamanya
setiap pelanggaran agama dalam keluarga kita -yang dianggap kecil itu-
balasannya adalah siksa 1 hari di akhirat, inipun sebenarnya masih jauh lebih
sangat menderita dibanding penderitaan seseorang seumur hidup di dunia. Karena
waktu hidup sebenarnya tidak lebih dari 1,5 jam. Allah berfirman:
Dan
sesungguhnya satu hari menurut Tuhan-Mu sama dengan seribu tahun menurut
perhitungan kalian ( Al-Haj:47)
Ya hanya 1,5 jam
rata-rata hidup manusia. Satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia.
Jika satu hari itu sama dengan 24 jam, maka 500 tahun sama dengan 12 jam, 250
tahun sama dengan 6 jam, 125 tahun sama dengan 3 jam, 62,5 tahun sama dengan
1,5 jam. Sedangkan umur ummat Muhammad adalah rata-rata 60-70 tahun.
Maka bisa
dipastikan penderitaan 60 tahun masih jauh lebih ringan dari penderitaan 1 hari
nanti di akhirat yang sama dengan 1000 tahun.
Apa saja musibah
agama yang sering terjadi dalam rumah tangga kita? Mari kita amati
kebiasaan-kebiasaan harian anggota keluarga kita.
1. Makan minum
dengan tangan kiri
Adakah keluarga
kita yang mempunyai kebiasaan ini? Kelihatannya sepele, namun tetaplah
ini adalah musibah besar. Dan ini menjadi lebih buruk dan lebih keji,
adalah yang melakukan hal itu dengan kesombongan dan keangkuhan.
Salamah bin
al-Akwa’ radhiallahu ‘anhu meriwayatkan : “Bahwa seseorang makan di sisi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mempergunakan tangan kirinya.
Maka beliau bersabda : ‘Makanlah dengan tangan kananmu.’ ‘Orang itu berkata :
Saya tidak sanggup.’ Beliau bersabda: ‘Engkau tidak sanggup? Tidak ada yang
menghalangimu kecuali rasa sombong.’ Maka diapun tidak sanggup mengangkat
tangannya kemulutnya.”
Pada riwayat
Ahmad: “Maka tangan kanannya tidak sanggup lagi dia angkat ke mulutnya selamanya
“. (HR. Muslim dan Ahmad)
2. Berkata kasar
dan jorok.
“Bukanlah
seorang mukmin orang yang suka mencaci, orang yang gemar melaknat, orang yang
suka berbuat atau berkata-kata keji dan orang yang berkata-kata kotor atau
jorok”. (HR at-Tirmidzi, Bukhari, Ahmad dan al-Hakim.)
3. Marah-marah
dan caci maki.
Apabila ada
orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu, janganlah
kamu mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada dirinya karena
pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia. (HR. Ad-Dailami)
4. Tidak menutup
aurat.
Ini banyak
terjadi dalam rumah tangga muslim, seakan perkara sepele. Menutup aurat hanya
terjadi kalau pas mau sholat. Kadang kalo terkait sholat sangat berat rasa
dosanya kalau meninggalkannya. Namun menutup aurat sangat ringan rasa dosanya
saat meninggalkannya. Padahal kewajiban menutup aurat dan shalat sama-sama
kewajiban, meninggalkannya sama-sama dosa.
“Ada dua
golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] suatu kaum yang
memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita
yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya
untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita
seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aromanya, walaupun
aromanya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim ).
5. Terbiasa
bohong dan tidak jujur dalam keluarga.
“Dan
sesungguhnya Al-Kadzib (kebohongan) itu mengarahkan pada kejahatan, sedangkan
kejahatan itu menjerumuskan ke dalam Neraka. Sungguh seseorang senantiasa
berbohong hingga dicatat sebagai pendusta.” (HR. Bukhari)
6. Menyakiti
tetangga.
Tetangga adalah
orang pertama yang kita butuhkan saat kita terdesak kehidupan. Maka menjaga
hubungan baik dengan tetangga adalah kebutuhan kita untuk hidup tentram.
Minimal tidak sampai menyakiti dalam bentuk apapun.
“Seseorang
berzina dengan 10 orang perempuan adalah lebih ringan baginya dibandingkan ia
berzina dengan istri tetangganya. Seseorang mencuri dari 10 rumah adalah lebih
ringan baginya dibandingkan ia mencuri dari seorang tetangganya”. (HR.
Ahmad, Bukhari, Thabrani)
7. Durhaka pada
orang tua.
Bagi kita yang
punya orang tua yang sudah tua, berhati-hatilah. Durhaka adalah dosa peringkat
kedua dari semua dosa besar setelah dosa berbuat syirik kepada Allah. Durhaka
tingkat paling rendah adalah meremehkan orang tua dengan ucapan atau sikap
sehingga menyakiti mereka lalu berikutnya adalah berkata kasar dan membentak
orang tua.
“Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia”.( Al-Isro’:23)
Ust.Adhan
Sanusi, Lc