Mesin Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) makin kencang berputar. Para kader sangat optimis, PKS akan
menempati posisi tiga besar dalam Pemilu 2014.
Optimisme itu terlihat
dalam putaran terakhir Safari Dakwah III PKS di alun-alun Taman Merdeka,
Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), hari Jumat (25/1/2013). Para
pengurus DPP PKS telah bersafari, mengunjungi seluruh ibukota provinsi di
Sumatera sejak 5 Januari lalu. Ribuan kader dan simpatisan memadati alun-alun
Pangkalpinang untuk mengikuti tabligh akbar dalam rangka Safari Dakwah III PKS.
Dalam pesannya, Ketua
Bidang Kebijakan Publik DPP PKS, Hidayat Nur Wahid menegaskan, Indonesia
membutuhkan pemimpin yang mau terjun ke tengah masyarakat dan memberi
keteladanan. Karena itu, PKS siap memimpin Indonesia.
"Islam itu
diturunkan sebagai rahmatan lil
'aalamiin. Itu artinya juga, PKS harus menjadi rahmatan lil Indunisiyyin (rahmat bagi bangsa
Indonesia)." tandas Ketua Fraksi PKS DPR RI ini disambut pekik takbir
massa.
Hidayat menambahkan, umat
Islam tak boleh hanya menjadi pelengkap penderita. Dalam rangka memperingati
maulid Nabi, setiap muslim harus menyadari bahwa Rasulullah Muhammad SAW
menginginkan umatnya menjadi umat yang dapat dibanggakan. Salah satu
caranya adalah dengan istiqomah dalam kebaikan di segala bidang, termasuk dalam
berpolitik. "Survei membuktikan, saat ini cuma ada dua parpol yang tak
satupun kadernya terlibat korupsi. Salah satunya adalah PKS," tandas
Hidayat.
Sementara itu, Presiden
PKS, Luthfi Hasan Ishaaq dalam sambutannya menegaskan, meski Safari Dakwah
telah mencapai putaran akhir di Provinsi Babel, namun semangat safari dakwah
akan terus dibawa ke seluruh penjuru negeri. "Kita akan capai 3 besar di
2014 untuk raih Indonesia sejahtera," tegasnya.
Luthfi menambahkan, angka
kemiskinan di Babel tinggi. Padahal, potensi kekayaan sangat besar. PKS,
katanya, akan mengawal agar kekayaan setempat tidak hanya dirasakan oleh
segelintir orang. "Siapapun yang jadi pemimpin harus kita ingatkan untuk
tidak lupa menyejahterakan rakyatnya," tegasnya.
Karena itu, lanjut
Luthfi, PKS tidak akan "asal merekrut" calon-calon pemimpin. PKS tidak akan
merekrut calon pemimpin semata lantaran popularitasnya.
"Yang diperlukan PKS
adalah calon-calon pemimpin yang memiliki semangat juang untuk memeratakan
keadilan. PKS tidak butuh calon-calon populer tapi cuma menginginkan kekuasaan.
No way kalau mereka cuma ingin mendapatkan kursi," tegas Luthfi.
Sumber: pks.or.id