Kalau kita memulai pembicaraan tentang jujur dalam berbisnis, maka kita mulai dengan mendefinisikan apa itu sesungguhnya jujur. Kalau kita lihat arti kata jujur dalam bahasa Arab, ash-shidqu berarti al-ikhbaru, memberikan informasi, menyampaikan tentang sesuatu dimana apa yang disampaikan itu sesuai dengan kenyataan.
Ada satu hal yang harus kita fahami bahwa sebagai seorang
muslim itu ada proses dan tujuan.
Bisnis adalah bagian dari
ibadah yaitu untuk mencari nafkah menghidupi dirinya, keluarga , anak anaknya
dan orang orang yang ditanggungnya sehingga terhindar dari meminta minta, dan
menggantungkan orang lain. Dilihat
dari tujuan baik, maka prosesnya harus juga baik. Kalau yang kita lakukan
berbohong bisa jadi akan menghasilkan yang haram atau bisa jadi tidak berkah.
“Berbisnis dengan bohong saja rugi bagaimana dengan jujur?”
itu adalah mitos yang harus kita buang jauh jauh dari dalam pikiran kita.
Dengan berbohong maka dunia akhirat kita sudah rugi. Seperti dalam ayat pertama dari surat Al Mutaffifin: “Celakalah
bagi orang orang yang curang dalam menakar dan menimbang”. Sementara dalam hadits-hadits Rasulullah disebutkan betapa
mulianya pedagang yang jujur. “Pedagang yang jujur lagi terpercaya, akan
dibangkitkan pada hari kiamat bersama para nabi, shiddiqiin dan syuhada.” (HR.
At-Tirmidzi)
(dari ceramah Ust.
Farid Dhofir, Lc, Msi)
Post a Comment