Kisah Pemuda Ikhlas & Pemberani, Sukses Membangun Desanya

Kala itu hari menjelang sore, desa Grobokan Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal masih ramai, jalan-jalan pun penuh anak-anak pulang sekolah berlarian tak peduli simpang siurnya motor roda dua. Sore itu adalah sore seperti biasanya, warga tidak akan menyangka kejadian ini menjadikan seseorang bernama Abdul Rochim mencapai kesuksesannya dalam hidup, dan menjadikannya tokoh masyarakat.

Dimana keikhlasan berbuah manis

[ Abdul Rochim *]
Desa Grobokan Kulon, sekitar tahun 2005 pekerjaan mencari pasir menjadi mata penghasilan warga setempat. Bahkan untuk sebagian warga, kegiatan menambang pasir masih dijadikan alternatif mencari nafkah hingga kini. Terlalu beresiko memang, tapi mereka tidak pernah surut untuk tetap menambang pasir sungai di desanya.

Kekhawatiran penduduk desa akan resiko menambang pasir akhirnya berbuntut tenggelamnya beberapa warga terseret ganasnya air sungai. Sore itu warga gempar mendengar kejadian tersebut, banyak yang berupaya menyelamatkan nyawa para Penambang. Tapi apa daya satu orang terseret ombak dan hilang ditelan derasnya air sungai. Beberapa warga berniat mencari Penambang yang hilang terseret air sungai tersebut. Tapi hanya satu Pemuda yang ikhlas dan pemberani mencarinya hingga ketemu.
Abdul Rochim, Pemuda Grobokan Kulon, ia bertekat menyusuri sungai sejauh lebih dari 10km hanya dengan menggunakan ban dalam mobil. Apapun hasilnya, dia berikhtiar akan tetap terus mencari. 

Sampailah ia di jalur sungai Ketiwon Tegal, dengan Kuasa Allah SWT, mayat Penambang itupun ditemukan. Wargapun bergembira terutama keluarga almarhum yang sangat bersyukur jenazah keluarganya ditemukan walaupun nyawa telah tiada, mereka tidak akan melupakan jasa yang telah dilakukan Abdul Rochim.

Sepertinya tidak hanya warga dan keluarga almarhum yang berterima kasih kepada Abdul Rochim. Dia adalah Haji Sulukhi, salah seorang Tokoh Masyarakat Tegal yang melihat kejadian tersebut. Beliau ikut mengucapkan terima kasih dan berniat memenuhi keperluan Rochim sebagai ungkapan kekagumannya atas keikhlasan Rochim membantu orang lain. Dan tidak disangka kelak pertemuan ini akan merubah sejarah hidup Rochim.

Sebelum bertemu dengan H. Sulukhi, Rochim mengaku pernah melakukan apapun guna mencari pengalaman hidup. Mulai berjualan es kelapa, kerupuk opak, hingga ikut transmigrasi ke Riau. Pengalamannya merantau ke tanah seberang tidak berhasil, tapi tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap bertahan hidup dan memulai usaha mebel di rumahnya. Hasil olahan kayu, dijadikan mebel dan dijual dari rumah ke rumah dan juga kantor.


Dekat dengan Allah, rizqi pun mendekati

Dia mengaku pernah dalam beberapa hari sama sekali tidak dapat menjual dagangannya. "..saat itu saya malu pulang ke rumah, padahal istri saya berharap saya pulang bawa duit, padahal itu sudah sore.." kenangnya. "Saya pun akhirnya memutuskan ke rumah orang tua saya untuk beristirahat dan sholat ashar di masjid".
"Setelah adzan berkumandang, sayapun sholat dan berdoa, "ya Allah, berikanlah kamirizqi yang lancar dan halal ya Rohiim", dan tanpa sadar air mata saya menetes, saat itu saya tidak tahu harus berbuat apalagi".

"Allah Maha Mendengar, saya enggak kebayang ketemu teman sepulang dari masjid. Dia teman lama saat masih di sekolah, katanya dia sudah nyari saya sejak pagi, tapi baru ketemu di rumah orang tua saya...". 
"Dan luar biasanya, dia pesan lemari dan tempat tidur. "Mata saya panas, tak terbendung air mata mengalir ke pipi. "Allahu Akbar, alhamdulillah....ya Allah, Engkau mendengar do'aku"...

Sejak itu Rochim sangat yakin akan doa dan pertolongan Allah. Usaha kayunya pun semakin lama semakin berkembang. Berkat usaha yang sudah dirintisnya, momentum bertemu dengan Haji Sulukhi menjadi jalan mencapai kesuksesan hidupnya. Di tahun 2006, Haji Sulukhi mempercayainya untuk mengelola sejumlah modal, tanah dan juga mobil.

"Alhamdulillah, di akhir tahun 2009 saya berhasil mengembalikan modal, kendaraan dan tanah yang Haji Sulukhi percayakan. Dan sampai saat ini, sebagian keuntungan yang saya peroleh setiap tahunnya tetap saya berikan kepada beliau" jelasnya.

Abdul Rochim sekarang memiliki 4 buah hati dari istrinya Usri Andriani. Di saat usianya memasuki 44 tahun, sekarang Rochim terbilang Pengusaha sukses. Bila anda mendatangi rumahnya dibilangan Grobogan Kulon, sebelum mencapai rumahnya, pasti anda akan menemui tumpukan potongan kayu jati berukuran besar yang bertebaran di pinggiran jalan, dan semua itu miliknya.

Kemarin Senin, 17 Desember 2012, Rochim mengikuti lelang pembelian kayu jati senilai 80juta-an yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan dan pihak terkait di Kabupaten Banyumas. "Alhamdulillah, saya gak menang lelangnya..ha..ha.ha". candanya. 

"Yah, dipikir-pikir bagaimana caranya saya dapat, akhirnya saya menghubungi pemenang lelang dan saya pun membeli kayu hasil lelang darinya. Toh ketika saya beli dalam jumlah banyak, harga yang dibayar masih jauh lebih rendah dari harga pasaran". 

Selain aktif menjadi Pengurus DPD PKS Kabupaten Tegal sebagai staf Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan (PEDK), hingga kini Abdul Rochim telah berhasil mengembangkan dua pangkalan kayu jati, sebuah upaya pengembangan usaha yang tidak hanya membuat dirinya berhasil, tetapi juga memberikan peluang warga di desanya untuk bergantung dan mendapatkan nafkah. 

Buah keikhlasan, keberanian, ketawakalan, dan kerja keras seorang Pemuda yang pernah bertarung nyawa di sungai. Dialah Abdul Rochim, semoga Allah memberkahinya.

Sumber: http://www.pkskabupatentegal.com/2012/12/kisah-pemuda-ikhlas-pemberani-sukses.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
Previous Post Next Post