Kunjungan kali kedua Presiden Partai keadilan
Sejahtera (PKS) Anis Matta mengubah kesan negatif partai dakwah ini di mata
warga keturunan etnis Tionghoa di Semarang. Setidaknya itu terjadi di kalangan
warga Pecinan Jl. Lombok dan sekitarnya di Semarang. Hal itu diutarakan Nelwan, sesepuh warga
keturunan Tionghoa Semarang, saat menerima kunjungan Anis Matta di Klenteng
Tjie Lam Tjay di Pecinan Jl. Lombok, Semarang, Rabu (3/4).
Nelwan yang juga dosen Fakultas Teknik Sipil
Universitas Diponegoro mengungkapkan, masyarakat Tionghoa Semarang selama ini
kurang simpatik kepada PKS, berikut kader maupun simpatisannya. PKS dan
warganya selama ini dipersepsikan eksklusif dan meniadakan kelompok warga lain,
terlebih kaum minoritas. "Terus
terang, kami sebelumnya memandang PKS itu partai yang 'menyeramkan'. Ternyata
sama sekali tidak benar. PKS dan orang-orangnya sangat menghargai keberagaman,
pluralisme," tandas Nelwan, juga Penasihat Yayasan Khong Kauw Hwee yang
membidani sekolah SD, SMP, dan SMA gratis.
Nelman menyatakan, perubahan pandangan warga
Tionghoa Semarang, khususnya di Pecinan Jl. Lombok dan sekitarnya, terjadi
setelah beberapa kali berdiskusi langsung dengan Presiden PKS Anis Matta. Ditambahkan, masyarakat Tionghoa Semarang
sebenarnya sudah mengetahui visi ke-Indonesiaan Anis Matta dari pemberitaan
media massa. Namun, pemikiran terbuka Presiden PKS semakin dipahami setelah
yang bersangkutan bersilaturahim ke Semarang. "Ternyata PKS dan para kadernya sangat
terbuka dan menghormati semua etnis dan kelompok masyarakat tanpa kecuali.
Benar, Islam itu indah," tandas Nelman lagi.
Anis Matta dan sejumlah pengurus DPP dan anggota
DPR Fraksi PKS selain berkunjung ke Klenteng Tjie Lam Tjay juga bertandang ke
SD Kuncup Melati di Jl. Lombok. Di sekolah milik Yayasan Khong Kauw Hwee ini,
Presiden PKS bercengkerama dengan para murid dari kelas ke kelas.
(pks.or.id)
Post a Comment