Bukan Hak Melainkan Kewajiban !

Mohon maaf kepada saudara-saudara saya yang tidak semadzhab dan tidak sependapat! Dengan penuh rasa mas-uliyah syar’iyah (tanggung jawab syar’i), perlu saya tegaskan dan ingatkan bahwa, masalah memberikan suara secara bertanggung jawab, seperti pada PILPRES sebentar lagi ini misalnya, bagi setiap warga muslim dan muslimah, bukanlah merupakan sekadar HAK, sebagaimana dipersepsikan dan dikatakan oleh hampir semua orang selama ini. Melainkan ia adalah sebuah KEWAJIBAN yang sangat tidak remeh dan TANGGUNG JAWAB yang sangat tidak ringan. Karena jika tidak ditunaikan dengan baik dan secara bertanggung jawab, maka akibat buruk, dampak negatif dan ekses destruktifnya bisa sangat luas sekali, dalam konteks kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ke depan!
Sedangkan apa yang termasuk kategori hak, andaikan tidak diambil oleh pemiliknya, dan berdampak buruk serta negatif sekalipun, maka dampak buruk dan negatifnya itu hanyalah terbatas serta terlokalisir pada diri pribadi yang bersangkutan saja, dan tidak sampai mengenai orang atau pihak lain juga. Itulah yang disebut HAK! Sementara itu masalah mencoblos atau tidak mencoblos dalam pemilu secara umum dan dalam pilpres mendatang ini secara khusus, yang pasti melibatkan adanya unsur pertarungan akidah dan ideologi didalamnya, sama sekali tidaklah demikian, bagi yang masih mau berpikir secara jernih dan sedikit mendalam!
Maka, Saudara-saudariku seakidah dimanapun berada, mari menunaikan KEWAJIBAN dan TANGGUNG JAWAB MENCOBLOS pada tanggal 9 Juli 2014 insyaallah, benar-benar dengan penuh rasa dan sikap tanggung jawab secara akidah. Sebagaimana seluruh kaum Islam phobia (yang anti Islam dan ummatnya) telah bersepakat untuk memenangkan pertarungan pilpres besuk ini, dengan tekad, semangat dan dasar motivasi yang sangat ideologis sekali! Karena dalam setiap persaingan dan pertarungan hidup, dimana terdapat unsur muatan akidah dan ideologi disana, selalu hanya ada dua front saja: yang pro atau yang kontra kemaslahatan akidah Islam dan umatnya. Sehingga jika seorang muslim tidak secara tegas, jelas dan eksplisit berpihak kepada front yang pro, alias bersikap abstain dan “golput”, disadari atau tidak, dan disengaja atau tidak, maka sebenarnya berarti ia telah berada di barisan kekuatan yang kontra! Harap dicamkan!
Semoga, Allah Ta’ala tetap mengasihani, merahmati dan memberkahi ummat negeri muslim terbesar di dunia ini!
Aamiin!
(Dari laman facebook Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri)
Previous Post Next Post