Bidpuan Papua Barat Lakukan Survei "PKS di Mata Perempuan"

Survei Bidpuan PKS Papua Barat di Sorong, Manokwari dan Fakfak


Papua Barat - Meski perhelatan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden sudah usai, namun kepengurusan wilayah dan kader-kader PKS di Papua Barat kembali bekerja. Kali ini dari Bidang Perempuan PKS (Bidpuan) melakukan survei "PKS di Mata Perempuan" yang dilaksanakan selama bulan Oktober dan November 2014. Survei dilakukan di tiga lokasi, Kota Sorong, Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Fakfak yang menyasar kepada kelompok perempuan dengan latar belakang pendidikan dan profesi yang berbeda-beda. Seperti akademisi, pengusaha, aktivis organisasi masyarakat, ibu-ibu PKK dan ibu-ibu rumah tangga.

Ketua Bidpuan Papua Barat, Ustadzah Noor Aeni, S.P menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui pandangan kaum perempuan di Papua Barat terhadap PKS. "Kami ingin tahu apakah mereka kenal dengan partai dakwah ini serta harapan mereka ke depannya. Selain itu hasil dari survei ini menjadi masukan bermanfaat bagi kami dalam menyusun kebijakan dakwah di masa datang," ujarnya.  

Dari Kota Sorong, Bidpuan yang diketuai Ibu Mei Irawaty, S.Pt menemui beberapa responden salah satunya adalah Ibu Titik yang berprofesi sebagai arsitek dan Ibu Tri Candika Ningsih yang sehari-hari bekerja sebagai Direktur perusahaan pemasaran obat di Kota Sorong. Dari kedua responden ini terungkap bahwa kader-kader PKS dinilai bersih, bersemangat dan senantiasa mengajak ke dalam kebaikan. Selain itu sebagai partai berbasis Islam PKS dinilai memiliki visi yang jelas bila dibandingkan dengan partai Islam yang lain. Meski demikian, mereka menilai kegiatan PKS di Kota Sorong akhir-akhir ini mengalami penurunan sehingga perlu untuk ditingkatkan agar masyarakat tahu peran partai dakwah ini. Ibu Tri kemudian menjelaskan, "Yang positif dari PKS itu adalah komitmen muslimahnya dalam berhijab dan beradab sopan santun yang bagus. Doakan agar saya bisa seperti muslimah PKS." 

Di Kabupaten Manokwari, survei menyasar ke tokoh perempuan yaitu Ibu Sri Bainun Djohar (Ketua Majelis Ta'lim Umat Muslim Manokwari) dan Ibu Paijah (tokoh masyarakat di Desa Transmigrasi Masni). Di mata mereka PKS merupakan partai Islam yang peduli dengan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan seringnya para kader PKS mengisi pengajian dan ta'lim untuk masyarakat. "Saya bertetangga dengan kader-kader PKS jadi saya kenal baik dengan kepribadian mereka. Apalagi PKS sering membuat kegiatan yang positif di masyarakat," tambah Ibu Sri. Ibu Paijah sendiri bercerita bahwa ia awalnya menilai PKS itu partai Islam yang tertutup. Namun kesan itu berubah saat ia diminta menjadi calon anggota legislatif pada pileg lalu oleh PKS. "Saya sampai kaget dan bilang KOK BISA? Padahal saya ini bukan siapa-siapa. Akhirnya saya paham bahwa PKS itu partai yang "nasionalis" juga," ujarnya sambil tertawa. Pada akhir wawancara mereka memberi masukan agar PKS dapat bekerja lebih keras lagi saat pileg dan pilpres 2019 nanti. Seperti Ibu Sri yang menganggap jumlah caleg PKS itu terlalu banyak sehingga ia bingung untuk memilih, lalu Ibu Paijah yang berkata PKS itu paling sedikit modalnya tapi paling mengena di hati masyarakat.

Sementara di Kabupaten Fakfak Bidpuan setempat melakukan penyebaran kuesioner kepada 37 orang yang meliputi 13 kader dan 24 simpatisan. Dari kuesioner ini diperoleh informasi bahwasanya pendidikan politik kepada kader dan simpatisan (masyarakat umum) tentang posisi PKS sebagai pertai dakwah perlu dilakukan. Meski mayoritas responden menyetujui perlunya partai Islam untuk mengikuti pemilu, namun PKS dinilai oleh 46% responden "sama saja" dengan partai lainnya. Hal ini menyiratkan bahwa masyarakat masih menilai PKS mengikuti Pemilu untuk mendapatkan kekuasaan sama halnya dengan partai lainnya. Pada poin pertanyaan berikutnya sebesar 85% kader menyetujui bahwa politik dan agama tidak bisa dipisahkan sehingga mau tidak mau sebagai kader harus ikut memberikan hak suaranya. 

Saat ini hasil dari survei di atas telah diolah dan dilaporkan oleh Bidpuan Papua Barat kepada pengurus DPP. Ke depannya DPW bersama Bidpuan akan melakukan langkah-langkah strategis untuk menindaklanjuti hasil survei tersebut. (FS)  






Previous Post Next Post