Kampung Diterjang Banjir, Ibu-ibu Tetap Semangat Mengaji

Ustad Imam Muslih bersama Ustadzah Nooraeni (jilbab biru) Saat Berkunjung ke SP 8 Masni yang Tergenang Banjir

Manokwari - Minggu 22 Februari layaknya hari minggu seperti biasanya,  Aleg PKS Kabupaten Manokwari Ustad Imam Muslih bersama pembina pengajian rutin ibu-ibu, Ustadzah Nooraeni (sekaligus Kabidpuan DPW Papua Barat) mengunjungi Distrik Prafi dan Masni untuk mengadakan pengajian gabungan. Yang berbeda kali ini lokasi pengajian yang  terendam banjir akibat curah hujan tinggi. Namun ternyata tidak mengurangi semangat ibu-ibu setempat untuk tetap mengaji.


Pengajian gabungan ini sebagai bentuk pemeliharaan dan silaturahhim kelompok-kelompok taklim yang ada. Selain dua distrik ini Distrik Oransbari di Kabupaten Manokwari Selatan juga akan dilakukan kegiatan serupa.
Pengajian melibatkan kelompok-kelompok pengajian ibu-ibu dari tiga lokasi transmigrasi, yaitu SP 3 dan 4 di Distrik Prafi, serta SP 7 dan 8 di Distrik Masni. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah SP 3 dan 4. Di sini pengajian berlangsung seperti biasa yang diikuti oleh kurang lebih 30an ibu-ibu. Saat perjalanan dilanjutkan ke Masni yang berjarak 20 km dari lokasi pertama rombongan dikejutkan dengan kampung yang masih terendam banjir. Beberapa hari lalu memang terdengar berita tentang luapan Sungai Wariori dan menggenang rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa.   


Walapun jelas-jelas dirudung musibah kelompok pengajian ibu-ibu Masni menyambut rombongan dengan sangat antusias. Mereka bergegas menyiapkan diri dan mempersiapkan tempat mengaji agar siap pakai. Genangan air di rumah tidak menghalangi mereka untuk belajar mengkaji keislaman. "Kami sangat terkesan dengan semangat mereka. Meskipun banjir mereka semangat untuk hadir mengaji bahkan menyiapkan aneka makanan kecil dan es buah buat kami. Sungguh Islam begitu indah," ujar Ustadzah Nooraeni dengan kagum. 

Banjir menggenangi sekitar 35 rumah di SP 8 dan perlahan-lahan mulai surut. Beberapa penduduk mengungsi ke rumah kerabat dan bahkan ke mesjid. Meski demikian banjir susulan sangat mungkin terjadi karena cuaca di Kabupaten Manokwari akhir-akhir ini sering diguyur hujan lebat.





Banjir yang terjadi, selain disebabkan curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari ini, ditengarai terjadi karena pembukaan areal kelapa sawit di sekitar badan Sungai Wariori. Akibatnya bila di hulu sungai terjadi hujan, meski di Masni tidak hujan, maka banjir kiriman pasti terjadi karena luapan air yang tidak tertampung oleh sungai. 

Pemerintah setempat sudah menuangkan komitmen dengan masyarakat terkait hal ini namun masih sebatas pada bantuan kemanusiaan. Belum pada upaya konkret untuk mencegah banjir agar tidak terjadi lagi. (FS)
Previous Post Next Post