Berburu Air Terjun


Manokwari - Alam Papua terkenal akan keindahannya. Pantai-pantai yang berpasir halus dan putih. Gunung-gunung yang membentang tinggi serta hutannya yang hijau dan asri.  Seperti petikan tembang "Tanah Papua", .... gunung-gunung lembah-lembah.... yang penuh misteri..., yang mengingatkan kita bahwa masih banyak alam Papua yang belum terjamah oleh banyak orang. Padahal menyimpan potensi wisata alam yang menakjubkan.

Pagi itu, minggu 6 Maret 2016, sekelompok pemuda yang tergabung pada Komunitas PKStv dan Fotografi PKS Manokwari melakukan agenda rutinnya setiap bulan. Yaitu "Hunting Bareng" lokasi wisata atau alam. Kali ini tujuannya adalah Air Terjun  Tuwanwouwi. Ditemani salah satu anggota Pecinta Alam sebagai petunjuk jalan yang sudah beberapa kali ke sana. Kami pun berangkat dari Manokwari sekitar pukul 06.30 pagi beriringan motor.



Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 kilometer kami tiba di Kampung Wasai, Distrik Manokwari Selatan. Kampung ini merupakan titik keberangkatan ke lokasi dengan berjalan kaki. Motor kami titipkan di Balai Kampung. Dokumentasi video dan foto-foto kami mulai. Beberapa kru PKStv menyiapkan kamera dan skrip prolog. Tim fotografi mulai mengeluarkan kamera berlensa panjang mencari spot menarik untuk difoto.

Dari balai kampung kami segera berjalan kaki menuju jembatan tempat kali mengalir. Ahmad Arsul, penunjuk jalan kami, menuturkan bahwa perjalanan ke lokasi bisa ditempuh melalui gunung atau menyusuri kali. Ia menyarankan agar melalui kali saja karena lebih mudah. Meski tantangannya adalah kami harus siap berbasah-basahan dan terpeleset karena licinnya bebatuan. Waktu perjalanan bisa ditempuh selama dua jam. Jadi kalau pulang pergi bisa empat jam sehingga sangat melelahkan.

Segera kami melompat menuju kali. Menyusuri aliran air menuju hulu di mana air terjun itu berasal. Arus air tidak begitu deras namun terasa sejuk dan dingin. Kadang kami bertemu bongkahan-bongkahan batu besar yang menutup jalan. Beberapa timbunan tanah dan pepohonan tumbang dari tebing-tebing kali. Seru juga karena kami seperti tentara yang harus memanjat, berguling dan merayap penuh hati-hati. 

  
Setelah berjalan satu jam kami putuskan berhenti sejenak. Mengisi perut yang sedikit berbunyi dan membasahi dahaga yang kering. Sayup-sayup terdengar kicau burung-burung liar. Menggema silih berganti. Kami tidak tahu dari jenis burung apa. Tapi kicau yang dihasilkan sangatlah indah. Beberapa kupu-kupu warna-warni kami temukan. Biru, putih, merah terbang hilir mudik di dedaunan yang basah. Sayang tidak sempat kami dokumentasikan karena mereka secepatnya menghilang dibalik rimbunnya hutan.


Dua jam sudah berlalu. Tapi belum ada tanda-tanda akan tiba. Kami sudah kelelahan. Beberapa anggota tim tertinggal cukup jauh. Ahmad yang jauh di depan segera memberikan isyarat bahwa kita akan segera tiba. Masih ada satu bebatuan terjal yang harus dilewati dulu. Kami satu persatu memanjat dan alhamdulillah Air Terjun itu akhirnya ditemukan. Masyarakat setempat menamakannya Air Terjun Tuwanwouwi. 



Air terjun ini memiliki ketinggian 10 meter. Debit air yang dihasilkan tidak terlalu deras tapi mengundang decak kagum akan keindahannya. Airnya sangat jernih dan bersih. Kami berkesimpulan masih sangat jarang masyarakat yang berkunjung kemari sehingga kami beruntung menikmati pesonanya yang masih alami ini. Tak sabar kami segera berfoto dan melepas lelah sambil merendam tubuh di aliran-aliran air yang mengalir deras. 

Memang alam Papua begitu indah. Dan masih banyak lagi bukit-bukit dan lembah-lembah yang belum disusuri, mengundang misteri. Lalu bulan depan apalagi yang akan kami buru ya? (feb)
Previous Post Next Post