Kampung Matoa merupakan salah satu kampung yang belum lama dibentuk. Terletak diantara satuan pemukiman (SP) transmigrasi yang cukup terpencil, kampung ini dihuni oleh ratusan warga mulai dari masyarakat asli Papua hingga komunitas Jawa dan Bugis. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian dan kelapa sawit. Karena statusnya merupakan kampung baru maka alokasi pembangunan belum menjadi prioritas dibandingkan kampung lainnya di distrik yang sama.
Hal ini mengetuk nurani para pengurus cabang PKS di Distrik Prafi menghimpun dana bantuan untuk membantu penimbunan jalan akses menuju Kampung Matoa sepanjang satu kilometer. Pengumpulan dana dilakukan melalui jejaring media sosial dan pesan berantai sms kepada seluruh kader dan simpatisan PKS di Manokwari.
Ustad Samsul Hadi selaku Ketua DPC PKS Prafi mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sekaligus mengetuk kepedulian pemerintah daerah. "Alhamdulillah masyarakat Matoa sudah mau bergotong royong baik itu warga pendatang maupun asli Papua. Kami dari DPC berusaha mengumpulkan donasi dari masyarakat lain untuk meringankan biaya pembelian bahan bakar truk," terangnya.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Ketua DPC PKS Prafi yang diterima oleh Ketua DPRa PKS Matoa, Bapak Heri Santoso, berupa uang tunai sebesar Rp 3,600,000. Selain itu diserahkan juga "Uang Pinang" kepada Bapak Ruben Warvandu selaku Kepala Kampung dan pemangku adat. Dalam sambutannya Ketua DPRa sangat berterima kasih atas kepedulian yang diberikan. "Saya mewakili masyarakat Kampung Matoa mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan PKS yang mau melihat kekurangan kampung kita," ujarnya.
Selain menyerahkan bantuan uang, DPC Prafi juga menyerahkan bantuan kitab Barzanji dan Al Quran untuk Majelis Taklim setempat sebagai wujud kepedulian kepada warga muslim. (feb)
