Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang, engkau tak duduk di sampingku, kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
di tanah kering berbatuan
Maaf tuan, kami tidak lagi sedang bernyanyi dan
menghibur tuan semua. Cuma lirik syair ini begitu menarik bagi kami untuk tuan
dan nyonya inapkan. Lirik ini begitu menyentuh hati kami dan berharap tuan dan
nyonya juga merasakan hal yang sama. Kami tidak tahu persis apa perasaan Ebiet G. Ade ketika menuliskan lirik ini, tapi dengan keterbatasan yang kami miliki, di
coba juga untuk memahaminya, minimal, lirik ini bisa menggambarkan perasaan hati
kami.
Ketika kami mencoba untuk memahaminya, ternyata
begitulah rasa perjalanan yang kami jalani dan berharap tuan dan nyonya juga
merasakan hal yang sama. Seseorang tak akan merasakan pahit getirnya sebuah
perjalanan jika ia tidak ikut dalam perjalanan itu. Dan Begitu juga seseorang
tak akan merasakan suka citanya suatu perjalanan jika ia tidak membersamai
perjalanan itu. Jadi maaf tuan jika kelak ketika tuan melihat kami merasakan
gembira, tuan jangan cemburu dan begitu juga ketika kami mendapat musibah tuan
janganlah merasa beriang hati. Tidaklah pantas tuan berlaku seperti itu karena
kamipun tak pernah merasa cemburu ketika tuan merasa gembira dan beriang hati
ketika tuan mendapat musibah. Apa sebab? Karena kami sadar cara seperti itu
bukan ciri khas kami, senang melihat orang susah dan susah melihat orang
senang. Kami akan ikut senang jika tuan mendapat kegembiraan dan ikut bersedih
ketika tuan mendapatkan luka.
Tuan pasti tau, membersamai perjuangan itu ibarat
kita hidup bersama dengan orang yang kita cintai. Banyak contoh yang bisa kita
ambil tuan, seperti tuan bersama istri tuan, tuan bersama orang tua tuan, tuan
bersama sahabat tuan atau contoh lain yang bisa tuan cari sendiri. Tapi untuk
memudahkan kami menyampaikan maksud kami ke tuan biar contoh sederhana ini saja
yang kami ambil yakni “tuan bersama orang tua tuan”. Kita tentu menyadari tuan,
hidup bersama orang tua sejak mula dalam kandungan hingga dewasa ini, begitu
banyak kasih, sayang dan cinta yang orang tua kita berikan. Dalam membersamai
perjalanan itu kita sadar dan melihat bagaimana orang tua kita mengasuh kita.
Mereka begitu ikhlas, begitu baik, dan begitu banyak perbuatan baik yang mereka
lakukan. Kita juga tau mereka juga manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan
yang terkadang sesekali melakukan dosa juga.
Misalnya nanti, suatu saat tuan mendapati orang tua
tuan menjadi ketua RT di lingkungan rumah tuan. Orang tua tuan di tuduh oleh
seseorang melakukan penggelapan dana kelurahan yang seharusnya diberikan kepada
warga di lingkungan wewenang orang tua tuan. Tuan juga tau sepanjang perjalanan
hidup tuan, orangtua tuan bukanlah orang yang berlaku seperti itu, kira-kira
hal apa yang pertama kali tuan lakukan? Silakan tuan jawab sendiri. Jika
ternyata pada kondisi seperti itu ada orang lain bukan anggota keluarga tuan
juga ikut menghujat orang tua tuan sebagai perampok, kira-kira apa perasaan
yang tuan alami? Silakan juga tuan jawab sendiri. Jika tuan berusaha untuk
membela orang tua tuan karena tuan yakin ini belum terbukti, ternyata orang
lain malah menganggap tuan sama saja dengan orang tua tuan? Kira-kira apa juga
perasaan yang tuan alami? Silakan juga tuan jawab sendiri. Jika nanti terbukti
benar orang tua tuan melakukan kesalahan dan tuan dengan idealisme tuan akan
berkata “hukum tetap di tegakkan” seperti ketika nabi Muhammad SAW berkata
“jikalau Fatimah yang mencuri maka akan ku potong juga tangannya”, maka apakah
serta merta tuan akan membenci orang tua tuan dan meninggalkan keluarga tuan
tanpa mau melanjutkan kehidupan keluarga yang sudah tuan bangun? Silakan juga
tuan jawab sendiri. Atau jika tuan tau ini adalah fitnah yang menimpa keluarga
tuan dan tuan mempunyai fakta yang di bantah oleh polisi dan malah banyak orang
yang menghujat tuan dan menganggap tuan mengada-ngada, kira-kira apa perasaan
tuan? Silakan tuan jawab sendiri. Jika pun nanti karena fitnah yang dilakukan
oleh kebencian orang lain dan orang tua tuan terpaksa mendekam di penjara dan
akhirnya mencoreng nama baik keluarga tuan, Kira-kira apa perasaan tuan?
Silakan tuan jawab sendiri. Jika hanya gara-gara kesalahan kecil anggaplah ini
benar walau kondisi sekarang proses pengadilan sedang berjalan ternyata para
pe-benci dan penghujat malah menghujat tuan dengan kata-kata keluarga tuan sama
saja dengan keluarga penjahat yang lain, kira-kira apa perasaan tuan? Silakan
tuan jawab sendiri. Jika, jika dan jika….maaf tuan saya tidak bisa melanjutkan
pengandaian ini silakan saja tuan rasakan sendiri dan jawab sendiri.
Begitulah tuan, seperti yang saya ungkapkan di
awal, orang yang tidak membersamai suatu perjalanan tidak akan pernah merasakan
pahit getirnya perjuangan, suka citanya perjalanan, maka kalaulah begitu yang
terjadi tidaklah pantas tuan untuk merasa iri dan cemburu ketika perjalanan itu
mendapat kegembiraan dan tidak lebih pantas lagi tuan untuk menghujat ketika
perjalanan itu mendapat musibah atau cobaan. Itulah tuan SAYANG ENGKAU TAK
DUDUK DI SAMPINGKU…..
Maka terakhir tuan biar saya ulangi saja syairnya
Ebiet G. Ade di atas
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang, engkau tak duduk di sampingku, kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
di tanah kering berbatuan
# salam keadilan untuk para pe-cinta dan pe-benci, pembela dan
penghujat.
# terima kasih kepada sang guru sutan paduko basa
# terima kasih kepada sang guru sutan paduko basa
(Muhammad Faisal al Mandawy)
Sumber: dakwatuna.com
Sumber: dakwatuna.com