FIRMAN: ”TERIMA KASIH PKS”

MANOKWARI  - Malam itu, selasa (16/9) tidak ada yang menduga akan menjadi malam yang mengejutkan. Sekitar pukul 21.00 WIT, penduduk Wosi Dalam Manokwari dikejutkan dengan ledakan yang disusul terjadinya kobaran api yang besar. Sebuah rumah kayu dalam waktu singkat habis terbakar. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian itu.
Firman adalah salah satu penghuni dari rumah kayu tersebut. Saat kejadian dia sedang berada bepergian sementara sang pemilik rumah yang merupakan kerabatnya masih berada di Makassar untuk keperluan keluarga. Saat Firman pergi ada lagi dua saudaranya yang terakhir meninggalkan rumah. Sayang saat itu mereka lupa mematikan kompor sehingga berakibat terjadinya kebakaran.
Rumah sederhana berlantai dua itu pun hanya menyisakan puing. Saat ditemui usai kejadian Firman cuma bisa menatap kosong bangunan tak berbentuk itu. Ada penyesalan di hatinya mengapa kejadian ini bisa terjadi.


Peristiwa Kebakaran yang Menimpa Firman


Lalu siapa kah sebenarnya Firman? Firman adalah seorang pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek di Kota Manokwari. Anak dan istrinya ia tinggalkan di Makassar dan selama ini ia menumpang tinggal di rumah kerabatnya itu. Awal perkenalan dengan PKS saat ia bergabung menjadi relawan saksi Pileg dan Pilpres.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari Firman. Selain hanya lulusan SMA ia sendiri tidak begitu dekat dengan kegiatan-kegiatan PKS sebelumnya. Sepuntung rokok pun tak bisa lepas dari bibirnya.
Ia bergabung menjadi saksi diajak oleh salah seorang kawannya. Namun yang berbeda dari dirinya adalah ia begitu “gigih” menjaga suara-suara PKS dari kecurangan baik di tingkat PPS hingga perhitungan di tingkat kelurahan, kabupaten hingga provinsi.
Saat pileg lalu ia sempat bercerita bahwa ia sempat mendapat intimidasi baik dari saksi partai lain dan panitia pemilihan. Namun ia berani untuk melawan dan mengawal suara-suara PKS. “Saya tahu kalau pemilihan ini semua orang bisa berbuat curang. Tapi saya tidak ridho kalau PKS juga dicurangi maka saya bertekad melawan mereka semua yang penting PKS bisa mendapatkan kursi,” ujarnya kala itu.


Firman (baju krem) Bertugas Menjadi Saksi PKS Saat Perhitungan Suara Tingkat Kabupaten Pileg Lalu

Tidak heran DPD PKS Kabupaten Manokwari mengandalkan dirinya untuk menjadi relawan saksi mulai dari tingkat PPS hingga provinsi. Semua tahapan perhitungan yang memakan waktu lebih dari sebulan itu ia lakoni dengan semangat dan tulus meski ia tahu honor yang ia peroleh tidak seberapa dengan honor saksi dari partai lain. Saat Pileg 9 April lalu ia merupakan salah satu saksi yang bekerja hampir 24 jam tanpa istirahat. Bahkan ia rela tidur di kantor kelurahan dan kecamatan untuk menjaga sterilnya kotak suara dari kecurangan.
Pemilu Pileg dan Pilpres telah berlalu dan Firman pun kembali ke aktivitasnya semula menarik ojek untuk menyambung hidup. Namun siapa sangka bencana yang menimpanya justru membuat tali silaturahim antara kader dan Firman terjalin kembali. Saat musibah terjadi dalam hitungan jam taklimat DPD disebarkan ke seluruh kader untuk membantu Firman. Alhamdulillah donasi sebesar Rp 12 juta terkumpul kurang dari 24 jam sejak peristiwa kebakaran terjadi.
Saat Ustad Sumaryan (Ketua DPD) dan rombongan menyambangi Firman satu hari setelah kejadian, ia tengah sibuk membereskan puing-puing sisa kebakaran. Wajahnya yang kusut terlihat berangsur cerah saat melihat kedatangan rombongan. “Atas nama PKS kami turut bersimpati atas musibah yang Firman alami, ini ada sedikit bantuan semoga bisa meringankan beban yang sedang Firman hadapi,” ujar Ustad Sumaryan. Tidak banyak yang Firman ucapkan, selain “Terima Kasih PKS”.(Feb)

 
Penyerahan Bantuan oleh Ketua DPD PKS Kab Manokwari
Previous Post Next Post