"Pecah telur” merupakan ungkapan yang
paling tepat menggambarkan jumlah perolehan kursi PKS di Provinsi Papua Barat
hasil pemilu legislatif 9 April lalu. Apabila pada periode sebelumnya memperoleh
7 kursi, maka pada periode 2014-2019 jumlah kursi meningkat menjadi 11 kursi.
Meski diakui di beberapa tempat kantong suara PKS seperti Sorong, Fakfak dan
Kaimana terjadi penurunan suara yang signifikan.
11 kursi yang diperoleh antara lain terdiri
dari : 1 kursi provinsi dan 10 kursi kabupaten dari Raja Ampat, Teluk Wondama
(2 kursi), Teluk Bintuni, Manokwari, Maybrat, Tambrauw, Manokwari Selatan,
Sorong Selatan dan Pegunungan Arfak.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka
Pengurus PKS Wilda Indonesia Timur bersama dengan DPW PKS Papua Barat menggelar
pembekalan bagi anggota legislatif untuk periode 2014-2019.
Ketua DPW PKS Papua Barat, Mugiyono S.Hut,
menyatakan bahwa kegiatan ini berupaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
aleg PKS tentang peran mereka di DPRD. “Sebagian besar aleg yang ada saat ini
adalah aleg baru yang belum memiliki pengalaman di bidang kelegislatifan.
Oleh karenanya kita berupaya agar pertemuan ini dapat mensinergikan persepsi
dan pemahaman tentang peran mereka sebagai anggota dewan,” ujarnya.
Kegiatan ini mengambil
tempat di Manokwari pada tanggal 5-6 September 2014 dan melibatkan seluruh anggota legislatif PKS di Papua
Barat. Ketua Wilda Indonesia Timur, M. Kasman Renwarin, membuka acara ini
dengan resmi. Di akhir acara seluruh aleg menandatangani Surat Perjanjian yang
berisi kesepakatan untuk berkomitmen menjaga nama baik partai dan berjuang
sekuat tenaga untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat Papua Barat. (Feb)