Pertemukan Korban Kebakaran di Borobudur dengan Wabup, Mugiyono: Warga Butuh Kejelasan

Mugiyonno bersama Edy Budoyo (Wabup Kab. Manokwari) pada saat Reses I di pengungsian korban kebakaran Borobudur


Manokwari – Anggota Legislatif (Aleg) Provinsi Papua Barat (PB) yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS PB Mugiyono kembali menjembatani  aspirasi warga korban kebakaran Borobudur di Masa Reses Pertama tahun 2022 pada, Kamis (25/2).

Aspirasi warga Borobudur Manokwari ini terkait dengan rencana serta realisasi janji pembangunan kembali rumah tinggal para korban kebakaran yang terjadi tahun lalu.

Mugiyono menyampaikan bahwa dari ratusan warga yang menjadi korban kebakaran di Kompleks Borobudur menginginkan kejelasan atas kesimpangsiuran informasi terkait rencana relokasi ataupun pembangunan Kembali rumah-rumah mereka.

“Ini ada kesimpangsiuran berita di warga Borobudur yang kemarin menjadi korban kebakaran. Makanya, saya menjembatani warga untuk bisa bertemu dengan Bupati agar warga mendapat kejelasan terutama pada rencana pembangunan tempat tinggal, jembatan, rumah ibadah, dan fasilitas lainnya yang pernah dijanjikan oleh Bupati,” jelas Mugiyono (26/2/2022)

 

Masih menurut Mugiyono, ia menceritakan bahwa sebagian besar warga tidak menginginkan adanya relokasi mengingat lokasi yang saat ini tengah disiapkan pemerintah daerah kurang sesuai untuk aktivitas pencaharian warga.

“Sejak awal warga tidak menginginkan adanya relokasi, mereka ingin tetap tinggal di situ, dibangunkan rumah di situ karena daerah itu adalah daerah yang aman untuk menambatkan kapal.”

Mugiyono juga memaparkan bahwa para korban kebakaran telah menyatu dengan warga Teluk Doreri, bahkan ia menceritakan bahwa kepala suku setempat telah memberikan pernyataan akan mempertahankan warga yang terdampak untuk tetap berada di pemukiman tersebut.

“Jadi para korban ini sudah menyatu dengan warga asli Papua yang ada di situ. Bahkan sudah ada statemen dari kepala suku bahwa kami (kepala suku-red) akan mempertahankan mereka. Kalau kami dipisahkan dari mereka, masyarakat sekitar pun akan kehilangan mata pencaharian. Karena selama ini jika nelayan akan melaut, masyarakat Teluk Doreri yang mencarikan BBM, es batu, sehingga bila mereka dipisah, mereka pun akan kehilangan pekerjaan untuk sekitar 30 KK. Sehingga masyarakat berharap para nelayan dapat tetap tinggal di sana,” ujar Mugiyono.

Dikonfirmasi mengenai rencana pemerintah Kabupaten Manokwari atas aspirasi warga tersebut, Mugi menuturkan bahwa Bupati Manokwari telah berjanji akan membangun kembali rumah untuk warga di Borobudur.

“Bupati telah berjanji akan membangun kembali entah itu rumah susun ataupun rumah ramah lingkungan, dan masyarakat ingin bertemu untuk melakukan konfirmasi terkait hal ini.”

Meskipun pada saat yang sama pemerintah Kabupaten Manokwari telah membangun pemukiman baru yang berlokasi di Anday.

“Ini terlalu jauh! Warga yang berprofesi sebagai nelayan tidak bisa bekerja nanti. Di sana juga tidak aman untuk menambatkan kapal. Mungkin bagi warga yang tidak berprofesi sebagai nelayan tidak mengapa,” imbuhnya.

Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten Manokwari Bersama anggota legislatif baik di tingkat daerah maupun provinsi dapat segera memberikan solusi permasalahan warga Borobudur.  Acara Reses I tahun 2022 ini sendiri dihadiri oleh Wakil Bupati Manokwari Edy Budoyo dan Anggota DPRD Kabupaten Manokwari Masrawi Ariyanto. (Ay)



0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post